Asbaban-Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat atau beberapa ayat al-Qur'an dimana ayat itu terkait dengan peristiwa tersebut, atau sebagai respon atas peristiwa tersebut, atau menjelaskan hukumnya. d. Mana' al-Qaththan : Asbab an-nuzuladalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan/ melatarbelakangi turunnya al-Qur'an baik 2 Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat atau berbilangnya ayat untuk satu Asbab An-Nuzul a. Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat (Ta'addad As-Sabab wa Nazil Al-wahid) Tidak setiap ayat memiliki riwayat asbabun nuzul dalam versi. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbabun nuzul. ASBABUNNUZUL Qatadah ra menegaskan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum musyrik, yang tatkala Allah menjelaskan ciri-ciri dan kenikmatan syurga, merasa takjub dan heran. (H.R Ibnu Hatim dan Ibnu Jarir) E. AYAT KAUNIYAH Ayat kauniyah yang terkandung dalam surat Al-Ghasiyah ayat 17 adalah kehebatan hewan unta yang merupakan bentuk Permasalahanasbabun nuzul? - puji doa allah yang mahakuasa. untuk semua kelimpahan rahamat-nya, inayah, taufik dan bimbingannya sehingga kita dapat menyelesaikan kompilasi makalah berjudul "assba'b an-nuzul". S sholawat dan salam dapat diberikan kepada kunjungan kami ke nabi muhammad. Bersama keluarganya, teman -teman dan pengikutnya. Suatuayat turun apabila Rasulullah Saw ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat Al-Qur'an yang menerangkan hukumnya. Dilihat dari suduh pandang berbilangnya Asbabun Nuzul untuk satu ayat atau berbilangnya ayat untuk Asbabun Nuzul. Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi menjadi : a. AsbābunNuzūl ( Arab: اسباب النزول, Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Latindan Terjemahan Surat Al A'raf Ayat 34 وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ Wa likulli ummatin ajal, AsbabunNuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata "Asbab" dan "Nuzul". Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu. Dalam hal ini lebih menekankan pada sebab-sebab turunya ayat-ayat Al-Qur'an. Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya menurut : 1. 8 Fungsi Asbabun Nuzul 1.Membantu memahami dan mengatasi ketidak pastian dalam memahami pesan alquran 2.Mengatasi keraguan pada ayat yang cakupannya umum 3.Mengkhususkan hukum dalam ayat alquran 4.Mengetahui pelaku yang melatar belakangi surat 5.Memantapkan wahyu pada hati 9. JAZAAKUMULLAH KHAYRAN KATSIRAN BukuAsbabun Nuzul. Buku Asbabun Nuzul karya Syaikh Mahmud Al-Mishri ini merupakan karya istimewa. Belum banyak referensi ilmiah yang membahas sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran berdasarkan hadits-hadits shahih. Maka sudah selayaknya buku ini menjadi rujukan utama bagi umat Islam untuk lebih memahami kandungan makna Al-Quranul Karim. Cara BerbilangnyaAsbab An-Nuzul untuk Satu Ayat (Ta'addud As-Sabab wa Nazil Al-Wahid). Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab an-Nuzul dalam satu versi. Ada kalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbab an-Nuzul. Tentu saja, hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung kontradiksi. ASBABUNNUZUL A. Pengertian Asbabun Nuzul Secara etimologi asbab al nuzul terdiri dari kata "asbab" (bentuk jamak dari kata "saba Browse» Home » Portal ilmiah, Portal makalah » Makalah - Asbabun Nuzul AlQur'an juga mengandung sebab-sebab diturunkannya suatu ayat yang dikenal dengan istilah "Asbabun Nuzul". Tetapi dalam keseluruhan isi al-Qur'an, tidak semua ayat mengandung asbabun nuzul, hanya sebagian ayat saja. C. Pengertian Asbabun Nuzul Secara etimologis, asbabun nuzul ayat itu berarti sebab-sebab turunnya ayat. AsbabunNuzul Surat Ali Imran Ayat 31 Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mengetengahkan tiga asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 31 ini. Pertama , Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Hasan Al Bashri, ia berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada beberapa kaum berkata, "Wahai Muhammad, sungguh demi Allah, kami RjxnB. Al-Quran diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan mengegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala SWT dan risalahNya. Dalam Al-Quran juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan mengenai Asbabun Nuzul sangat penting dalam pembahasan ulum al-Qur'an, karena pembahasan ini merupakan kunci pokok dari landasan keimanan terhadap pembuktian bahwa Al-Quran itu benar turunnya dari Allah SWT. Hal itu merupakan pembahasan awal dari Al-Quran guna melangkah kepada pembahasan-pembahasan selanjutnya. Hal itu berpijak pada firman Allah SWT dalam dahulu dipahami pengertian Asbabun Nuzul dan penjelasan sekitar signifikansi Asbabul Nuzul, cara mengetahui Asbabun Nuzul dan hubungan kontekstualitas dengan Asbabun Nuzul. Memahami Ayat-ayat Al-QuranAl-Quran adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam mempelajari Al-Quran, ada satu pokok pembahasan yang sering disebut dengan Asbabun Nuzul digunakan untuk memahami ayat-ayat Al-Quran. Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata "asbab" dan "nuzul". Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya As- Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul menjelaskan, ilmu asbabun nuzul merupakan rangkaian peristiwa berdasarkan riwayat para sahabat dan tabi'in serta penukilan Al Quran dan as-sunnah. Tidak ada ruang bagi akal di dalamnya kecuali dengan melakukan tarjih antara berbagai dalil atau menghimpun berbagai dalil yang kerap segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu disebut asbabun nuzul, namun dalam pemakaiannya ungkapan asbabun nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran. Pan Suaidi dalam Jurnal Almufida Jurnal Ilmu Ilmu Keislaman menjelaskan, seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan untuk mengetahui sebab terjadinya perbedaan redaksional terkait pengertian Asbabun Nuzul di kalangan ulama. Namun, dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Quran dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari kejadian Nuzul juga dapat dikatakan sebagai bahan sejarah yang digunakan untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat-ayat Al-Quran. Safril dalam jurnal Syahadah menjelaskan, ilmu ini memberikan pemahaman terhadap hubungan nash dan Asbabun Nuzul dan ContohnyaBerdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2 macam. Sebagai berikut1. Ta'addud Al-Ashbab Wa Al-Nazil WahidTa'addud al-ashbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam hal ini, turunnya wahyu bertujuan untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab. Contohnya dalam Surat al-Ikhlas ayat 1-4قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤Artinya "Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu.Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."Ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat tersebut juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah setelah Rasulullah SAW Ta'adud An-Nazil Wa Al-Asbab WahidTa'adud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi beberapa ayat. Contohnya terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 10,15, dan 16. Allah SWT berfirmanفَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ - ١٠Artinya "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas," QS. Ad-Dukhan 10.اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ - ١٥Artinya "Sungguh kalau Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali ingkar." QS. Ad-Dukhan 15.يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ - ١٦Artinya "Ingatlah pada hari ketika Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan." QS. Ad-Dukhan 16.Asbabun nuzul ketiga ayat tersebut terjadi pada saat kaum Quraisy durhaka kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berdoa agar mereka kaum Quraisy mendapatkan kelaparan sebagaimana pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS. Maka, Allah SWT menurunkan penderitaan kepada kaum Quraisy sehingga turunlah QS. Ad-Dukhan ayat para kaum Quraisy menghadap Nabi SAW untuk meminta bantuan. Lalu, Rasulullah SAW berdoa kepada Tuhan untuk diturunkan hujan. Allah SWT lalu menurunkan hujan dan turunlah QS. Ad-Dukhan ayat setelah mereka mendapatkan nikmat dari Allah SWT, mereka kembali sesat dan durhaka maka turunlah ayat ke-16. Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa siksaat yang dimaksud akan turun saat Perang wallahu a'lam. Semoga bermanfaat dalam sebelum memahami Al-Quran dan isinya. Hanya kepada Allah SWT kita memohon petunjuk dan pertolongan. Amiin. Pengertian Asbabun Nuzul Al Quran Secara etimologi Asbabun Nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbab” dan “Nuzul”. Kata “Asbab” merupakan jamak dari “Sababa” yang artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya turun . Jadi, Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu bisa disebut dengan Asbabun Nuzul, namun ungkapan Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an. Secara terminologi ada banyak pengertian Asbabun Nuzul menurut para ulama’ diantaranya Az-Zarqoni mengatakan bahwa Asbabun Nuzul adalah kasus atau suatu kejadian yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi. Ash Shobuni mendefinisikan Asbabun Nuzul merupakan peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa atau kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama. Shubhi Shalih mendefinisikan Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat atau beberapa ayat Al-Qur’an ayat-ayat terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai sebagai respon atas-nya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum di saat peristiwa itu terjadi. Mana’al-Qaththan mendefinisikan Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya Al-Qur’an berkenaan dengannha waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa suatu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi.[1] Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Asbabun Nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an untuk menerangkan status hukumnya, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan. Asbabun Nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat Al-Qur’an, macam-macamnya, redaksi-redaksinya sighat, riwayat-riwayatnya tarjih dan manfaat dalam mempelajarinya. Peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an bisa berupa konflik social, dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sahabat kepada Nabi. Ada perbedaan pendapat mengenai persoalan apakah seluruh ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul atau tidak. Dan sebagian ulama’ berpendapat bahwa tidak semua ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul sehingga diturunkan tanpa ada yang melatarbelakanginya ibtida’ dan ada pula ayat yang diturunkan dengan dilatarbelakangi dengan suatu peristiwa ghair ibtida’. Salah satu contoh asbabun nuzul yaitu asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 188 dimana Marwan bin Hakam mengalami kesulitan dalam memahami ayat ini dan ia memahami bahwa setiap orang yang bergembira atas usaha yang telah diperbuatnya dan suka dipuji atas perbuatan yang belum dilakukan akan disiksa. Pemahaman tersebut kurang tepat dan diluruskan oleh Ibnu Abbas bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Ahli Kitab yang ditanya Rasulullah tentang sesuatu lalu mereka menyembunyikannya serta memberitahukan hal lain yang tidak ditanyakan. Mereka menganggap bahwa perkataan tersebut berhak mendapat pujian sehingga turunlah ayat ini.[2] Macam-Macam Asbabun Nuzul Al Quran 1. Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbabun Nuzul Dilihat dari sudut pandang redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbabun Nuzul. Dari sudut pandang ini, ada dua redaksi yang dipergunakan perawi dalam mengungkapkan riwayat Asbabun Nuzul yaitu redaksi Sharih jelas dan redaksi Muhtamil kemungkinan. Redaksi Sharih jelas artinya riwayat yang memang sudah jelas menunjukkan asbabun nuzul, dan tidak mungkin menunjukkan maksud yang lainnya. Redaksi dikatakan sharih bila perawi mengatakan “Sebab turun ayat ini adalah….” atau “Telah terjadi …… maka turunlah ayat” atau “Rasulullah pernah ditanya tentang …… maka turunlah ayat”. Muhtamilah masih kemungkinan atau belum pasti artinya riwayat belum dipastikan sebagai Asbabun Nuzul karena masih terdapat keraguan. Adapun redaksi yang termasuk muhtamilah bila perawi mengatakan “ayat ini diturunkan berkenaan dengan” atau “saya kira ayat ini diturunkan berkenaan dengan …” atau “saya kira ayat ini tidak diturunkan kecuali berkenaan dengan …”.[3] 2. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbabun Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Asbabun Nuzul a. Berbilangnya Asbabun Nuzul untuk satu ayat Ta’addud As-asbab wa Nazil Al-wahid. Yang dimaksud disini adalah tidak setiap ayat memiliki riwayat dalam satu versi. Ada kalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat Asbabun Nuzul baik dalam redaksi ataupun kualitasnya. Untuk mengatasi variasi riwayat dalam satu ayat dari sisi redaksinya, para ulama’ mengemukakan cara sebagai berikut Tidak mempermasalahkannya. Hal ini dilakukan apabila variasi riwayatnya menggunakan redaksi muhtamil. Mengambil versi riwayat yang menggunakan redaksi sharih, ketika versi riwayatnya ada yang sharih dan muhtamil. Mengambil versi riwayat yang shahih valid. Hal ini dilakukan jika semua riwayatnya menggunakan redaksi sharih tetapi salah satu kualitasnya tidak shahih. Sedangkan untuk mengatasi variasi riwayat dalam satu ayat dari sisi kualitasnya, para ulama’ mengemukakan langkah sebagai berikut Mengambil versi riwayat yang shahih, ketika ada dua atau lebih versi riwayat sedangkan satu versi berkualitas shahih dan yang lainnya tidak. Melakukan studi selektif tarjih. Langkah ini diambil bila kedua riwayatnya sama-sama berkualitas shahih. Melakukan studi kompromi jama’ ketika kedua riwayat yang kontradiktif itu sama-sama shahih yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih. b. Variasi Ayat untuk satu sebab Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid Terkadang satu kejadian bisa menjadi sebab turunnya satu ayat atau lebih, inilah yang disebut dengan Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid. Contoh dua versi riwayat Asbabun Nuzul adalah asbabun nuzul yang melatarbelakangi turunnya surat An-Nur 24 ayat 6 “Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, Padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah,Sesungguhnya Dia adalah termasuk orang-orang yang benar.” Dalam versi Bukhari dan Muslim melalui jalur Shahal Ibn Sa’ad dikatakan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan salah seorang sahabat bernama Uwaimir yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Tentang apa yang harus dilakuan oleh seorang suami yang mendapati istrinya bezina dengan orang lain. Akan tetapi, dalam versi Bukhari melaui jalur Ibn Abbas dikatakan bahwa ayat tersebut turun dengan latar belakang kasus Hilal Ibn Umayah yang mengadu kepada RasulullahSAW. bahwa istrinya berzina dengan Sarikh Ibn Sahma’. Kedua riwayat itu berkualitas sahih dan tidak mungkin dilakukan studi tarjih. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kompromi jama’. Dua kejadian itu berdekatan masanya sehingga kita mudah mengkompromikan keduanya. Dalam jangka waktu yang tidak berselang lama, kedua orang sahabat bertanya kepada Rasululah SAW. Tentang masalah serupa, maka turunlah ayat mu’amalah untuk menjawab pertanyaan mereka.[9] Kalau kedua versi riwayat Asbabun Nuzul itu sahih atau tidak sahih atau tidak dapat dilakukan studi tarjih dan jama’ maka hendaklah kita anggap ayat itu diturunkan berulang kali atau yang disebut Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid. Kegunaan Asbabun Nuzul Al Quran Sebagian besar para ulama’ sepakat bahwa riwayat-riwayat dalam Asbabun nuzul merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk memahami pesan yang ada dalam Al-Qur’an. Para ulama’ mengemukakan beberapa kegunaan Asbabun Nuzul dalam memahami Al Quran, sebagai berikut Membantu memahami dan juga mengatasi keraguan atau ketidakpastian dalam menangkap pesan ayat Al-Qur’an. Contohnya dalam Surah Al Baqarah ayat 115 dibawah ini ولله المشرق والمغرب فأينما تولوا فثم وجه الله “Kepunyaan Allahlah arah barat dan timur, maka ke arah manapun kamu menghadapkan wajah dalam shalat maka disanalah Allah.” Melihat secara dhahir ayat, seseorang boleh menghadap ke arah mana saja yang mana seakan-akan tidak wajib untuk menghadap kiblat. Namun setelah melihat asbabun nuzulnya, penafsiran tersebut adalah keliru. Sebab ayat ini turun berkenaan dengan orang yang sedang dalam safar dan melakukan shalat diatas kendaraan, atau orang yang tidak tahu arah kiblat dan berijtihad untuk menentukan arah kiblat. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian hashr membatasi. Seperti dalam surah Al-An’am ayat 145 قل لا اجد في ما أوحي إلي محرما علي طاعم يطعمه إلا أن يكون ميتة او دما مسفوحا او لحم خنزير فإنه رجس او فسقا أهل لغير الله به فمن اضطر غير باغ ولا عاد فإن ربك غفور رحيم “Katakanlah, tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi orang yang ingin memakannya, kecuali kalau makanan itu berupa bangkai, darah yang mengalir, daging babi, karena semua itu adalah kotor, atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi batas darurat maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Menurut Imam Syafi’I ayat ini tidak dimaksudkan sebagai hasr pembatasan bahwa yang diharamkan hanya yang disebutkan dalam ayat ini dan yang selain disebutkan semuanya halal. Imam Syafi’I menggunakan asbabun nuzul untuk menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang kafir yang tidak mau memakan sesuatu kecuali apa yang telah mereka halalkan sendiri. Ayat ini turun karena kebiasaan mereka yang mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Mengkhususkan hukum dengan sebab, bagi ulama’ yang berpegang pada kekhususan sebab bukan keumuman lafadz. Seperti ayat tentang Dzihar pada permulaan Surah Al Mujadalah yang turun berkenaan dengan Aus bin Samit yang menzihar istrinya, Khaulah binti Hakim bin Tsa’labah, ayat tersebut hanya berlaku untuk kedua orang tersebut. Hukum dzihar yang berlaku bagi selain keduanya ditentukan dengan jalan qiyas. Mengetahui pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun. Memudahkan untuk menghafal dn memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkannnya. [1] Prof. Dr. Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung,2012, [2] Tafsir dan Ilmu 2 Kudus,2011, [3] Muhammad Amin,Study ilmu-ilmu Al-Qur’an, Jakarta Pustaka Firdaus, 2004, Ilustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Pixabay. Asbabun nuzul merupakan salah satu pokok bahasan dalam studi ilmu Alquran. Ilmu ini memberikan peranan yang sangat penting dalam menafsirkan ayat hanya memahami suatu ayat, asbabun nuzul bertujuan untuk mengetahui hikmah di balik penetapan suatu hukum. Selain itu juga menginformasikan kehidupan masyarakat pada masa turunnya Dawud Al Aththar dalam buku Mujaz Ulum Alquran menjelaskan, asbabun nuzul adalah sesuatu yang melatarbelakangi turunnya ayat dan sebagai jawaban terhadap suatu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan tentang asbabun nuzul akan sangat membantu dalam memahami lingkungan ketika sebuah ayat diturunkan. Hal ini tentunya memberikan pengarahan dan petunjuk saat menafsirkan suatu bagaimana cara mengetahui asbabun nuzul? Simak ulasan Mengetahui Asbabun NuzulIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Dikutip dari buku Studi Alquran Teori dan Aplikasinya dalam Penafsiran Ayat Pendidikan oleh Arham Junaidi Firman, cara mengetahui asbabun nusul terbagi dalam dua, yakni mikro dan dengan cara mikro, yaitu mengetahui sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat dalam redaksi Alquran. Namun sayangnya, hanya sedikit redaksi ayat Alquran yang mempunyai asbabun untuk mengetahui asbabun nuzul dengan cara makro, yakni melakukan penelusuran sejarah dan riwayat turunnya sebuah wahyu atau ayat. Metode ini bisa dilakukan dengan mengutip riwayat-riwayat yang dari sumber yang sama, Imam Al Wahidi mengatakan, tidak diperbolehkan seseorang berpendapat mengenai asbabun nuzul. Namun asbabun nuzul harus berdasarkan riwayat yang sahih atau mendengar dari orang-orang yang turut langsung dalam peristiwa asbabun nuzul dan dari mereka yang belajar serta mencarinya dengan ilmu yang benar-benar bagaimana kategori ayat-ayat dalam Alquran. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak uraian ayat-ayat dalam AlquranIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Dikutip dari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul Kajian Historis Turunnya ayat Alquran oleh Syafril, ayat-ayat alquran digolongkan ke dalam dua bagian. Pertama, ayat-ayat yang turun sebagai penjelasan suatu peristiwa. Kedua, ayat-ayat yang turun lebih awal tanpa adanya peristiwa yang mendahului turunnya karakteristik ayat yang turun didahului peristiwa berisi kisah-kisah para nabi. Sedangkan ayat yang turun tanpa peristiwa yang menjadi sebab berisi penjelasan hari kiamat, nikmat surga, dan azab ilmu Azbabun NuzulIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Sebagian orang beranggapan bahwa ilmu asbabun nuzul tidak ada manfaatnya. Anggapan tersebut salah dan tidak patut untuk dari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul dalam perspektif Pendidikan oleh Iin Kandedes, manfaat mempelajari ilmu azbabun nuzul adalah dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam ayat itu, mempelajari ilmu azbabun nuzul juga dapat mengetahui siapa orang yang menjadi sebab turunnya ayat. Manfaat lainnya yakni membantu seseorang dalam memahami suatu ayat dan menghindarinya dari kesalahpahaman makna ayat. Asbabun Nuzul Al-Qur'anPengertian Asbabun NuzulAsbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” bisa dan “nuzul”.Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu, meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya sesuatu bisa disebut Asbabun Nuzul, namun dalam pemakaiannya, ungkapan Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatar belakangi turunnya Al-Qur'an, seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya hadist. Sedangkan secara terminologi atau istilah, Asbabun Nuzul dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Beberapa pengertian yang dirumuskan para ulama Az-Zarqani “Asbabun Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada hubunganya dengan turunya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.”Ash-Shabuni Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunya satu atau beberapa ayat mulia yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.[3]Shubhi Shalih “Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat. Al-qur’an ayat-ayatterkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.”Mana’ al-Qhathan اَوْسُؤَالٍكَحاَدِثَةٍ وُقُوْعِهِ وَقْتَبِشَأْنِهِ Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunya Al-Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi.”Al-WakidyAsbabun Nuzul adalah peristiwa sebelum turunya ayat, walaupun “sebelumnya” itu masanya jauh, seperti adanya peristiwa gajah dengan surat Al-Fiil.[4]Bentuk-bentuk peristiwa yang melatar belakangi turunnya Al-qur’an itu sangat beragam, di antaranya berupa konflik sosial seperti ketegangan yang terjadi antara suku Aus dan suku Khazraj, kesalahan besar seperti kasus salah seorang sahabat yang mengimami sholat dalam keadaan mabuk, dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada Nabi baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang akan apakah seluruh ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul atau tidak, ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para uulama’. Sebagian ulama’ berpendapat bahwa tidak semua ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul. Sehingga, diturunkan tanpa ada yang melatar belakanginya Ibtida’, dan adapula ayat Al-Qur’an itu diturunkan dengan dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa ghair ibtida’.Pendapat tersebut hampir merupakan konsensus para ulama. Akan tetapi, ada yang menguatkan bahwa kesejarahan Arabia pra-Qur’an pada masa turunnya Al-Qur’an merupakan latar belakang makro Al-Qur’an; sementara riwayat-riwayat Asbabun Nuzul merupakan latar belakang mikronya. Pendapat ini berarti menganggap bahwa semua ayat Al-Qur’an memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya. Unsur-unsur yang terkandung dalam Asbabun NuzulAdanya peristiwa atau pertanyaan yang mendahului turunnya tindak lanjut dari peristiwa obyek yang kaitan yang erat antara peristiwa dengan materi ayat al-Qur’an yang pada masa Rosulullah dalam periode penurunan wahyu.SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ASBABUN NUZULSejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul dipandang sangat penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar. Karena itu mereka berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya kepada Nabi SAW tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada sahabat lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian pula para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka harus menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun Nuzul agar tidak salah dalam mengambil perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen. Hal ini tak lepas dari jerih payah perjuangan para ulama’ yang mengkhususkan diri dalam upaya membahas segala ruang lingkup sebab nuzulnya Al-Qur’an. Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin Madini, Al-wahidy dengan kitabnya Asbabun Nuzul, Al-Ja’bary yang meringkas kitab Al wahidi, Syaikhul Islam Ibn Hajar yang mengarang sebuah kitab mengenai asbabun nuzul. Dan As-Suyuthi mengarang kitab Lubabun Nuqul fi Asbab An-Nuzul, sebuah kitab yang sangat memadai dan jelas serta belum ada yang dan Faedah Ilmu Asbabun NuzulFungsi Asbanun NuzulMengetahui sebab-sebab turunnya suatu ayat tentunya mempunyai banyak fungsi, diantaranyaMembantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’ keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’ pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada Rasulullah dalam menjalankan misi makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-Qur’ dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau umum dan dalam keadaan bagaimana ayat aitu harus hikmah disyariatkannya suatu para ulama telah mengemukakan tentang manfaat atau faedah yang diperoleh saat anda mempelajari ilmu Asbab an-Nuzul. Salah satu ulama yang menerangkan hal itu adalah Ibnu Taimiyah. Beliau mengemukakan salah satu manfaatnya adalah dapat memahami makna ayat Al Qur'an lebih menurut Syekh Muhammad Husain Ath-Thabathaba'i dalam kitabnya Al-Qur'an fi Al-Islam, mempelajari ilmu-ilmu sebab turunnya ayat Asbab An-Nuzul itu bisa mempermudah seseorang dalam mengetahui ayat dan memahami makna serta kandungan yang ada di dalam Al Qur'an, serta rahasia-rahasia yang terkandung di Ibnu Abbas ra, salah seorang sahabat dan mufasir hebat awal permulaan Islam, mengemukakan bahwa sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al Qur'an itu memudahkan seseorang dalam menelusuri riwayat peristiwa dan sejarah terdahulu yang terjadi di zaman Rasul beberapa pendapat para ulama di atas, dapat dirangkum beberapa manfaat atau faedah dari mempelajari Asbab an-Nuzul, antara lain Memudahkan Pemahaman AyatMempelajari sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al Qur'an dapat membantu seseorang dalam memahami kandungan ayat lebih Pemahaman Hukum pada AyatMempelajari sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al Qur'an juga dapat memberikan pemahaman yang tepat bahwa hukum yang dibawa oleh ayat itu adalah khusus untuk memberi penyelesaian peristiwa atau pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat Penghafalan AyatMempelajari sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al Qur'an ternyata dapat membantu memudahkan penghafalan dan pemahaman ayat-ayat. Selain itu, juga dapat melekatkan ayat-ayat yang bersangkutan dalam hati orang-orang yang mendengarnya, bila ayat-ayat itu Asbabun NuzulDilihat dari Sudut Pandang Redaksi-RedaksiCara dan Gaya menyusun kata yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbab An-Nuzul Sharih visionable/jelas Muthamilahimpossible/kemungkinan Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Satu Asbab An-Nuzul Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat Ta’addud al-Sabab wa Nazil al-Wahid Variasi ayat untuk satu sebab Ta’addud al-Nazil wa As-sabab al-wahidLafadz dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun NuzulAda tiga ungkapan yang menunjukan asbabun nuzul suatu ayat. Dua diantaranya dapat dipastikan sebagai asbabun nuzul. Dan satu lainnya tidak secara pasti menunjukkan kepada asbabun nuzul, mungkin asbabun nuzul mungkin juga tidak. Ungkapan itu adalah sebagai berikut a. سبب نزول هذه الأية sebab turunnya ayat ini ialah.... Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak diragukan lagi bahwa peristiwa itu merupakan asbabun nuzul ayat yang disebut sebelumnya. b. Tidak menggunakan kata سبب seperti diatas. Akan tetapi, menggunakan ungkapan فنزلت atau فَأَنْزَلَ الله, yang dimulai dengan fa setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini tidak diragukan lagi bahwa peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat bersangkutan. c. Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata سبب dan juga tidak menggunakanف setelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan kata فِي sebelum menjelaskan peristiwa. Hal ini tidak dapat dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi ada dua kemungkinan, mungkin asbabun nuzul dan mungkin juga tidak. Untuk menentukan peristiwa yang menjadi asbabun nuzul suatu ayat, ungkapan-ungkapan diatas pelu menjadi pertimbangan dan perhatian seorang mufassir. Artinya, seorang mufassir dalam mencari asbabun nuzul suatu ayat hendaklah merujuk kepada peristiwa yang mengandung ungkapan yang terdapat pada poin satu dan saya tentang materi kali ini adalah ini adalah salah satu wujud dari mukjizat Al-Qur'an, dimana Al-Qur'an diturunkan itu bukan hanya sekedar turun, tetapi juga ada sebab-sebab tertentu yang mana itu bukanlah hal yang sepele. Kita sebagai umat Islam maka wajib hukumnya mempelajari ilmu Al-Qur'an dalam rangka mensyukuri atas nikmat yang sangat agung ini, yaitu diturunkannya Al-Qur'an ke alam ini.

berbilangnya asbabun nuzul suatu ayat