Kelima hal yang tak kalah pentingnya, sebagai implikasi dari pokok pikiran satu sampai empat di atas, adalah modernisasi pertanian16. Tanpa adanya upaya modernisasi pertanian, maka 15 Sistem kelembagaan yang lainnya, baik itu kemitraan dan kooperasi, dapat dilihat pembahasan lanjutannya pada M. Amin Azis.
DiIndonesia perkembangan teknologi modernisasi di bidang pertanian ditujukan untuk meningkatkan hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini menyebabkan perubahan usaha pertanian subsisten kepada usaha pertanian komersil pada daerah- daerah, khususnya di pedesaan.
Modernisasibidang pertanian untuk menentukan masa tanam adalah . a. kalender pertanian yang tepat b. penggunaan satelit cuaca c. penggunaan traktor untuk ertanian d. penggunaan mesin dalam memproses hasil panen Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 234 1 Jawaban terverifikasi FD F. Dwi Master Teacher
Disebabkanperbedaan setiap lahan, petani masa depan menggunakan satelit images drone dan alat geografi lainnya. Langkah yang dilakukan ialah obeservasi jenis tanaman yang cocok ditanam pada lahan pertanian. Kemudian akan dibangun sistem sensor di lahan pertanian untuk mengukur kelembapan dan suhu dari tanah dan udara sekitar lahan.
Ada3 tahap perkembangan modernisasi pertanian yakni, tahap pertama adalah pertanian tradisonal yang produktivitasnya rendah. Tahap kedua adalah tahap penganekaragaman produk pertanian sudah mulai terjadi dimana produk pertanian sudah ada yang dijual ke sektor komersial, tetapi pemakaian modal dan teknologi masih rendah.
AlatPertanian Modern Salah satu faktor yang menentukan kesuksesan dalam bercocok tanam, yaitu ketersediaan alat pertanian baik dalam ukuran yang kecil maupun besar. Seiring perkembangan teknologi, terciptalah alat pertanian modern yang memudahkan para petani untuk melakukan tugasnya.
untukpertanyaan itu: Contoh adanya modernisasi bidang pertanian untuk menentukan masa tanam adalah - studylotid.com
ModernisasiPertanian A.Pengertian Modernisasi Modernisasi adalah suatu perubahan sosial yang bentuknya terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasannya disebut social planning. Perubahan ini mencakup banyak bidang-bidang. Tergantung bidang mana yang lebih diutamakan oleh masyarakat.
Modernisasidi bidang pertanian di Indonesia di tandai dengan perubahan yang mendasar pada pola-pola pertanian, dari cara-cara tradisional menjadi cara-cara yang lebih maju. Gelombang kedua adalah Bimas program intensifikasi tanaman padi (1964-1967). Yang mencakup "bimbingan massal, atau pendidikan, tentang petani" yang didasari pada
Transplatermerupakan salah satu modernisasi teknologi yang dapat membantu petani dalam melakukan usaha pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi ini, petani dimudahkan dalam melakukan penanaman bibit, jumlah, kedalaman, jarak, dan kondisi yang seragam.
Berikutyang termasuk contoh modernisasi dalam bidang pertanian adalah a. pemanfaatan smartphone untuk komunikasi b. penggunaan mesin perontok untuk memanen padi c. menggunakan laptop untuk mengetik
gghG9. – Kementerian Pertanian Kementan terus berinovasi dan melakukan modernisasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan. Berbagai inovasi dan modernisasi itu antara lain adalah menghadirkan bibit dari hasil riset yang lebih kuat. Bibit semacam itu sudah diukur dengan baik dan tidak sembarangan disebar. Selanjutnya, Kementan juga menerapkan penggunaan alat mesin pertanian alsintan yang penting dalam menggenjot produktivitas pertanian. “Untuk alsintan, kami sudah ada traktor untuk tempat terapung atau traktor untuk di tempat rawa sudah ada,” kata Menteri Pertanian Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulis. Baca juga Ini Hasil Investigasi Kementan soal Kontaminasi Listeria pada Jamur Enoki asal Korea Selatan Pernyataan itu ia sampaikan saat diundang di acara PrimeTalk Metro TV yang disiarkan secara langsung, Kamis 25/06/2020 dengan tema Menjaga Lumbung Pangan Aman. Bicara mengenai traktor, Mentan mengatakan bahwa saat ini pun Kementan telah memiliki traktor dengan pola modernisasi. Inovasi lain, imbuh Menteri Syahrul, adalah penggunaan pencitraan satelit untuk mengetahui kebutuhan lahan. “Dengan intervensi modernisasi dan teknologi dari hasil riset, kami bisa mengukur kualitas dan kuantitas yang ingin dicapai. Ini sementara berjalan dan mulai dibiasakan,” ujar dia. Baca juga Kementan Keluarkan Rekomendasi Kegiatan Kurban di Masa Pandemi Covid-19 Teknologi pun, menurut Mentan, sangat berperan penting saat pandemi Covid-19 untuk menjaga kelancaran komunikasi dan koordinasi. “Dengan virtual meeting, setiap saat saya bisa melakukan komunikasi dan mengetahui semua jengkal tanah di seluruh Indonesia untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, termasuk berapa pupuk yang dibutuhkan,” kata Syahrul. Koordinasi, menurut Mentan sangat penting karena pertanian adalah masalah lapangan, sehingga butuh koordinasi dan kerja sama yang saling bersinergi antara berbagai pihak. Semua pihak harus kompak, baik antara pemerintah pusat, berbagai kementerian, termasuk gubernur dan bupati. Baca juga Genjot Produksi Pertanian, Kementan Siapkan Sejumlah Program Ketahanan Pangan “Kalau kompak seperti yang kami perlihatkan dengan para bupati dan gubernur, maka lahan yang tersedia tinggal dilakukan dua hal. Pertama asistensi teknikal pertanian kuat yang ujungnya ketersediaan lahan yang baik. Kedua adalah budidayanya,” kata Syahrul. Koordinasi pun, sambung dia, mencakup pasar yang harus diolah bersama. Untuk off farm, harus ada bibit yang baik, sehingga harus dipersiapkan antara direktur jenderal di Kementan dengan bupati atau gubernur. Tak hanya bibit, semua pihak juga harus menyiapkan hal lain, seperti ketersedian pupuk dan menghadapi serangan hama. Pertanian modern adalah keniscayaan Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian PSP Kementan Sarwo Edhy, mengatakan bahwa pertanian Indonesia sudah harus mengarah ke pertanian modern. “Petani tidak boleh tertinggal, karena sektor pertanian sekarang sudah modern. Ciri pertanian modern itu adalah memanfaatkan teknologi dan alsintan,” ujar dia. Pertanian modern seperti itu, menurut Sarwo Edhy sangat dibutuhkan untuk menjawab tuntutan yang diemban pertanian saat ini, yakni meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian. Baca juga Gandeng Kementerian PUPR dan Kemhan, Kementan akan Jadikan Kalteng Lumbung Pangan “Hal itu bisa dilakukan menggunakan teknologi. Dari olah tanah, tanam, panen, hingga pascapanen, semua bisa dilakukan dengan mesin dan hasilnya bisa lebih maksimal,” sambung dia. Acara PrimeTalk Metro TV saat itu sendiri tidak hanya dihadiri Menteri Syahrul Hadir pula Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Bupati Banyuasin Askolani Jasi.
modernisasi bidang pertanian untuk menentukan masa tanam adalah