EAbstraksi. Question 11. 5 seconds. Q. Kita dapat memahami teks anekdot dan dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk. answer choices. A.menyampakan kritk terhadap persoalan yang sedang dii hadapi melalui sindiran. B.Memperbanyak masalah. C.Mempertahankan bangsa agar berpegang teguh terhadap pancasila. Pada1990, Turner berkata, “Di CNN, kami menjadi satu-satunya jaringan yang bisa menyorot seorang koresponden di depan kamera dan bilang, ‘Kami berada di sini, dan tak ada apa-apa’.”11 Yang lolos dari catatan praktisi adalah mereka mengubah total nilai dan kerangka berpikir, jika pada awalnya hanya sedikit. Kalimatkalimat pada teks yang berjudul “Cara Membuat Botol Kaca” berikut ini masih tersusun secara acak. Kalian diminta untuk menata kalimat-kalimat tersebut dengan memberikan nomor urut pada setiap kalimat sehingga membentuk teks prosedur yang baik. Nomor (1) sudah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh. Janu USBN SMA. SOAL USBN BAHASA INDONESIA SMA/MA KURIKULUM 2013. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Konferensi Danau Nusantara yang digelar di Gorontalo menghasilkan Deklarasi Limboto. Deklarasi ini ditandatangani oleh sejumlah Kepala daerah di Indonesia yang memiliki danau di wilayah administrasinya. ReadUTS Telaah Kurikulum dan Buku Teks (SMP Kelas IX) by Irma Dwi Arianti on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Sta 3 Kaidah Anekdot Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan (language features) anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung. Kalimat-kalimat itu dinyatakan dalam bentuk dialog para tokohnya. Hal itu seperti yang tampak pada anekdot Yangmerupakan unsur-unsur teks anekdot, kecuali. A. Judul. B. Partisipan. C. Humor. D. Kritik. Bagian akhir dari cerita dalam struktur teks anekdot disebut. A. Abstraksi. B. Orientasi. C. Krisis. Sindiran dalam teks anekdot dapat diungkapkan dengan antonim. Pasangan kata dibawah ini yang merupakan antonim, kecuali 72 Berikut hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh dalam teks biografi, kecuali. a. sikap hidup b. pandangan hidup c. prestasi d. mengahalalkan berbagai cara e. riwayat pendidikan jawaban: d 73. Untuk membuat teks biografi yang baik dan digemari oleh pembaca, maka harus memperhatikan. teks biografi. a. struktur b. kebahasaan c. sturktur Berikutadalah contoh teks anekdot yang mengandung nasehat, dimana judulnya adalah “Tanahnya Tuhan”. Kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang dimiliki manusia sangat canggih, sehingga bisa mengubah suatu hal begitu pula memudahkan pekerjaan manusia. Beberapa hal yang nampaknya mustahil, kini menjadi suatu hal yang biasa. Kitadiajak untuk bermain kalimat (term), saling menyalahkan, menghubungkan kalimat satu dengan yang lainnya, padahal yang lebih penting dari kalimat adalah memahami maksud atau makna dari batin, bukan pada kalimat yang dilontarkan oleh seseorang. Dan makna itu sendiri tidak selamanya dapat terwakilkan dalam bentuk kalimat. Bahasayang digunakan dalam teks anekdot sebagai berikut. 1. Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. Kata kias bisa berupa ungkapan dan peribahasa. Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus digunakan untuk menyatakan sesuatu sedangkan peribahasa adalah kalimat yang memiliki makna kias. Contoh : daun muda yang Sangmurid menjawab, “Sayangnya, pada kenyataannya kebanyakan orang senang disanjung. Hanya beberapa pria benar-benar sejati seperti Anda yang tidak menyukai sanjungan.” “Mungkin kamu benar,” mentornya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian pria ini menceritakan cerita ini kepada temannya,” “ Saya sudah menggunakan satu dari ____44. “Ini sudah paling murah, de.Di tempat lain lebih mahal” Kalimat tersebut adalah kalimat  A Persuasif   B Interogatif   C Deklaratif   D Ekspresif   E Heterogatif  ____ 45. Bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dalam teks negosiasi adalah  A Imperative   B Deklaratif   C a Mayora dkk. (2017, hlm.193) “Teks anekdot merupakan suatu teks cerita yang sifatnya lucu serta memiliki tujuan untuk menyindir seseorang atau suatu kebiasaan buruk”. b. Kosasih (2017, hlm.2) “Teks anekdot merupakan suatu cerita yang transpirasi oleh fakta, sifatnya lucu (mengandung humor) serta diikuti dengan adanya kritikan halus atau Takakan ada penemuan Qur'an, baik secara fragmentasi maupun seluruhnya, yang berlainan dari teks yang ada di seluruh dunia. Jika ada, maka tidak akan dianggap sebagai Al-Qur'an, karena satu syarat utama penerimaannya mesti sesuai dengan 4l0N. Teks anekdot adalah cerita yang terinspirasi oleh fakta dan mengandung humor atau bersifat lucu yang dibarengi oleh kritik halus atau makna tersirat positif lainnya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Kosasih 2017, yang mengemukakan bahwa teks anekdot adalah teks yang berbentuk cerita yang di dalamnya berisi humor sekaligus kritik dan karenanya, anekdot sering kali bersumber dari kisah-kisah faktual dengan tokoh terkemuka yang nyata. Sementara itu, Mayora, dkk. 2017, berpendapat bahwa teks anekdot adalah teks cerita yang bersifat lucu dan bertujuan untuk menyindir seseorang atau suatu kebiasaan buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teks anekdot adalah cerita lucu yang bertujuan untuk menghibur sekaligus memberikan kritik membangun dengan cara halus agar teks lebih bermakna untuk dibaca. Struktur Teks Anekdot Kosasih 2017, hlm. 5 mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing struktur teks anekdot. Abstraksi, adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks. Orientasi, merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya. Krisis atau komplikasi, bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan. Reaksi, adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi. Koda, merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Perlu menjadi catatan bahwa berbeda dengan teks narasi fiksi yang menjadikan koda opsional, teks anekdot hampri selalu menyertakan koda. Hal tersebut karena salah satu ciri khas teks anekdot adalah mengandung pesan moral, terutama berupa kritik membangun baik pada suatu pihak maupun masyarakat umum. Unsur Teks Anekdot Selain struktur, karena teks anekdot adalah suatu cerita, maka teks anekdot mempunyai unsur pembangun ceritanya. Menurut Kosasih 2017, hlm. 19 unsur-unsur di dalam cerita anekdot ada tokoh, alur, dan latar. Berikut ini adalah penjabarannya. Tokoh, tokoh adalah partisipan yang terlibat dalam cerita yang berada dalam teks anekdot. Tokoh dalam teks anekdot bersifat faktual, biasanya orang-orang terkenal. Alur, alur adalah jalan cerita berupa rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi atau pun sudah mendapat polesan maupun tambahan-tambahan dari pembuat anekdot itu sendiri. Latar, latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana dalam anekdot diharapkan bersifat faktual. Artinya benar-benar ada di dalam kehidupan yang sesungguhnya. Baca juga Prosa Pengertian, Unsur, Jenis & Penjelasan Lengkap Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Menurut Kosasih 2017, hlm. 9 Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Oleh karena itu, kaidah kebahasaan teks anekdot memiliki banyak kesamaan dengan teks narasi. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut. Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung. Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan. Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu. Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya. Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis keterangan waktu, seperti kemudian, akhirnya, lalu. Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung. Sementara itu, Tim Kemdikbud 2017, mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu. Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu kronologis seperti akhirnya, kemudian, lalu. Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan. Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence. Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Perbedaan Anekdot dan Humor Lalu apa bedanya anekdot dengan humor biasa? Berikut adalah tabel perbandingan dari anekdot dan humor. Aspek Anekdot Humor Ide Cerita Peristiwa nyata Rekaan Isi Masalah yang terkait tokoh publik atau terkenal yang berpengaruh besar terhadap orang banyak Masalah kehidupan sehari-hari yang banyak dialami oleh masyarakat Fungsi Komunikasi Menyampaikan kritik yang berbentuk sindiran yang lucu namun tetap disampaikan secara halus Menghibur Makna Tersirat Biasanya memiliki makna tersirat berupa saran, harapan atau kritik membangun yang objektif dan tidak menyudutkan satu pihak mengajak semuanya berintrospeksi Tidak memiliki makna tersirat Jenis-jenis Teks Anekdot Luxembrug dkk 1992160, mengemukakan bahwa jenis-jenis teks anekdot sebagai berikut. Artikel Anekdot artikel bisa berbentuk format naratif yang mana dalam ceritanya memiliki kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar. Cerpen Anekdot anekdot berupa cerpen biasanya hanya menceritakan sesuatu hal yang lugas, sehingga ceritanya tersebut tidak berbelit-belit, sehingga pembaca dapat lebih mudah untuk memahami lelucon dan sindiran dari teks tersebut. Teks Dialog Anekdot teks dialog adalah sarana primer dari teks anekdot. Mengapa? Karena teks dialog merupakan situasi bahasa utama untuk menyampaikan lelucon. Sehingga, teks dialog anekdot sangatlah memungkinkan untuk dibuat. Contoh Teks Anekdot Singkat Bikin Undang-undang Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu. Dodi Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?! Allan Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai.. Dodi Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?! Allan Meminggirkan mobilnya Dodi Mengapa meminggir?! Allan Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus. Dodi Mengapa harus meminggir?! Allan Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas… Dodi Oh…!!! Sarang Laba-Laba Pada saat pak dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah ia pada mahapeserta didik yang bernama Elisa. Dosen Saudari Elisa, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakan hukum di Negara kita tercinta ini…!, tanyanya; Elisa Bagaikan sarang laba-laba pak!!‟ jawabnya tegas; Dosen Maksudnya…?! Elisa Kalau kelas nyamuk akan tertangkap dan tak dapat berkutik pak!, sedang kalau kelas kumbang, wah…, jebol pak…!!; Dosen Kalau kelas gagak?! Elisa Tak tahu pak…!! Mahapeserta didik lainnya Hahaha Sumber Blog Tamao Feryzawa KUHP Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana Ali bertanya pada pak dosen, apa kepanjangan daripada KUHP pak…? Pak dosen tidak menjawab sendiri melainkan dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba saya dibantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali”, pinta pak dosen Si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara pak…!!!”, tegasnya. Mahapeserta didik lain tentu pada ketawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “saudara Ahmad, darimana saudara tahu jawaban itu?!! “Dasar si Ahmad”, pertanyaan pak dosen dijawabnya pula dengan tegas, “peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik pak…!!!” Asap Rokok Di pagi hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus mayasari bakti.” Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar aja tuh orang.” Lalu Andi menghajar Buruh pabrik itu. Setelah mengahajar orang tersebut, Andi memberikan brosur kepada buruh itu. Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte itu, dan menemukan seorang karyawan swasta yang sedang merokok dan sedang menunggu bus juga. Maka Andi memulai percakapan dengan orang tersebut, “haduh, tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini, padahal kendaraan di Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karyawan swasta tersebut merespon, “Iya nih.. Pantas saja terjadi Global Warming.” Andi pun bertanya kembali pada orang tersebut, “Bagaimana respon anda terhadap orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap kendaraan?” Sang karyawan swasta pun menjawab, “Kalo penyebabnya itu pabrik, baker aja. Kalau penyebabnya manusia, tamper aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan memberi brosur kepada orang tersebut. Contoh Teks Anekdot Lengkap Sebetulnya meskipun singkat, beberapa contoh di atas merupakan contoh teks anekdot cukup utuh strukturnya. Namun, untuk contoh teks anekdot yang lebih komprehensif dan berdasarkan tema tertentu, silakan baca juga artikel di bawah ini. Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya Sosial, Politik, Dsb Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kosasih, E. 2017. Jenis-jenis Teks. Bandung Penerbit Yrama Media Mayora & Syahrul & Tressyalina 2017. Pengaruh model discovery learning berbantuan media audiovisual terhadap keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 6 1 halaman 193. Yustinah. 2014. Produktif berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK kelas X. Bandung Erlangga. Luxemburg, Jan Van dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta Gramedia Kalimat Sindiran dalam Teks Anekdot – Siswa memahami bentuk-bentuk kalimat sindiran dan dapat menerapkannya dalam teks anekdot. Kalimat Sindiran dalam Teks Anekdot Pada topik sebelumnya, kalian sudah mengetahui struktur dan kaidah teks anekdot, bukan? Mari ingat-ingat kembali. Struktur anekdot terdiri atas abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Nah, kaidah teks anekdot di antaranya adalah sebagai berikut. Mengandung kata kias atau konotasi, mengandung kalimat sindiran, mengandung pertanyaan retoris, mengandung kalimat yang menyatakan ajaran moral. Teks anekdot sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyindir layanan publik atau keadaan sosial masyarakat. Sebagai sebuah karya, anekdot ini penting untuk dipelajari karena bisa jadi cara yang menyenangkan dalam memupuk kepedulian sekitar. Pada topik kali ini, kita akan memperdalam pengetahuan kita tentang kalimat sindiran dalam teks anekdot. Teks anekdot bisa berisi sindiran halus dan pengandaian. Struktur di bawah ini dapat digunakan ketika membuat teks anekdot. Kalimat pengandaian; kalimat perbandingan; dan antonim. Perhatikan teks anekdot di bawah ini! Teks 1 Seorang pejabat daerah diwawancarai di sebuah alun-alun kota. MC Wah, Bapak hebat, ya, kota ini jadi bersih sejak Bapak menjabat. Pejabat Tidak hebatlah Mba, semua ini karena kita ingin lebih baik saja. MC Program apa saja yang sudah Bapak lakukan? Pejabat Saya sering melakukan penyuluhan, mendesain, dan menyebar tong-tong sampah unik di setiap sudut fasilitas umum sehingga masyarakat semangat membuang sampah di tempat sampah. MC Sederhana, ya, Pak? Pejabat Iya, kita hanya mengasah kepekaan mereka terhadap sampah. Usai wawancara, pejabat itu dihampiri pemulung. Pemulung Maaf Pak, mau ambil gelas plastik bekas di situ. Pejabat Di mana? Pemulung Itu, dari tadi Bapak injek . Pejabat Wah, saya tidak tahu Pemulung Tidak apa apa Pak, pandangan Bapak, kan, menjangkau khalayak luas dan umum, saya ngurusi yang khusus ini. Mari Kita Ulas Teks anekdot di atas menyindir pejabat yang berbicara tentang sesuatu yang baik dan besar, tapi lupa dengan hal-hal buruk terdekat dari mereka. Teks anekdot di atas menyindirnya dengan menggunakan antonim kata umum dan khusus. Kalian dapat mengamatinya pada kalimat terakhir, yaitu “Tidak apa apa Pak, pandangan Bapak, kan, menjangkau khalayak luas dan umum, saya ngurusi yang khusus ini.” Antonim dalam kalimat tersebut adalah luas/umum >< khusus. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan maknanya atau berpasangan. Contoh tinggi-rendah, umum-khusus, luas-sempit, siang-malam, gelap-terang, besar-kecil, dan sebagainya. Dalam teks anekdot, antonim digunakan untuk menyindir secara halus dan mengutarakan sebuah kenyataan yang seharusnya berlawanan. Teks 2 Paru-Paru Dunia Indonesia adalah salah satu paru-paru dunia, bukan? Saya rasa dunia harus segera membawanya ke rumah sakit karena saat ini kabut asap sudah membuat paru-paru dunia sakit. Saya khawatir nanti, seandainya paru-paru sudah semakin parah, dunia pun bisa jadi di ICU-kan. Mari Kita Ulas! Teks kedua merupakan teks anekdot berupa monolog. Dalam teks tersebut, sindiran dilakukan pada dunia yang berlaku acuh tak acuh terhadap musibah asap yang terjadi di Indonesia. Sindiran ini disampaikan melalui kalimat pengandaian. Kalian perhatikan kalimat “Saya khawatir nanti, seandainya paru-paru sudah semakin parah, dunia pun bisa jadi di ICU-kan.” Teks tersebut membuat pengandaian Indonesia sebagai paru-paru. Dalam pengandaian ini, kita harus jeli memandang persamaan dari peristiwa sosial yang diceritakan dan karakter orang yang diceritakan dengan benda yang akan kita jadikan pengandaian. Dalam teks anekdot, pengandaian bisa terlihat dari pemarkah kata hubung pengandaian. Kata hubung ini adalah umpama, andaikan, atau seandainya. Setelah melihat contoh dan ulasan, kalian pasti bisa menganilisis teks anekdot lebih baik lagi. Selain itu, kalian bisa membuat anekdot sendiri. Point Penting Kalimat sindiran digunakan dalam teks anekdot. Kalimat sindiran bisa berupa pengandaian, perbandingan, atau antonim. Views 9,677 Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma04 Januari 2022 0754Hai, Tissa Y. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban yang tepat adalah B. Yuk, kita simak pembahasannya. Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan biasanya berdasarkan kejadian yang sebenarnya serta mempunyai maksud untuk melakukan kritik atau menyampaikan pesan lewat kritikan tersebut. Bahasa yang digunakan dalam teks anekdot sebagai berikut. 1. Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. 2. Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim. 3. Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. 4. Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan. 5. Konjungsi. Dari pemaparan tersebut, yang tidak termasuk kalimat sindiran adalah bahasa konotasi. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Semoga membantu. Yola F11 April 2022 1006Jawaban terverifikasiHai Fadelia, aku bantu jawab ya! Anekdot adalah cerita singkat yang fiktif dan lucu tentang pribadi seseorang atau beberapa tokoh yang benar-benar ada. Kalimat sindiran adalah kalimat yang digunakan untuk menyindir. Gaya sindiran ini dapat dilakukan dengan pengandaian, pembandingan, atau sinonim dan antonim Dikatakan di soal, kalimat sindiran pada teks anekdot diungkapkan melalui berikut kecuali yaitu B. Konotasi jadi jawaban nya yaitu B. konotasi Semoga membantu

kalimat sindiran pada teks anekdot diungkapkan melalui berikut kecuali